acara AKRAB bersama BRI
sinau bareng anax rimba
Jumat, 27 Desember 2013
Minggu, 22 Desember 2013
BOSS(Biaya operasional sekolah)
“SEKOLAH
TIDAK GRATIS, TAPI HARUS PRODUKTIF”
Sekolah
gratis, banyak sekali orang-orang mengharapkan pendidikan di indonesia semua
gratis, mulai dari SD-perguruan tinggi. Tapi apa yang kini terjadi di negri
ini? Banyak sekolah tingkat SLTA dan juga perguruan tinggi yang biayanya sangat
mahal, apalagi jika sekolah tersebut tergolong sekolah favorit,jusru jauh akan
lebih mahal. Padahal setiap sekolah sudah ada anggaran BOS(bantuan operasional
sekolah) setiap tahunnya. Antara menjadi pendidik dan juga pembisnis di
sekolah. Selalu ada uang, uang gedung,
SPP, uang praktek, dan juga uang untuk lest jika UN sudah dekat.
Namun,
ada yang berbeda di Kabupaten Banyumas. Di kabupaten tersebut ada sebuah
sekolah tingkat SLTA sekolahnya memang tidak gratis, tapi harus produktif agar
kegiatan pembelajaran dan juga pemenuhan kebutuhan di sekolah bisa terpenuhi.
Sekolah ini bernama Pendidikan Layanan Khusus Menengah Boarding School
"Mbangun Desa". Sebuah sekolah yang di disain agar peserta didiknya
siap untuk menjadi kader pembangun desa agar siap hidup di desa dan juga
berbuat di desa. Salah satunya belajar berwirausaha di sekolah ini. JENIUS,
kelompok wirausaha ini bergerak di bidang makanan tradisional khas banyumas ada
manggleng, cantir, dan juga ampyang. Kemudian ada EMDEHA, kelompok wirausaha
ini bergerak di bidang sendal bandol. Dua kelompok wirausaha ini kami jalankan
sendiri oleh peserta didik, mulai dari pembuatan sampai pemasaran,. Kendala di
wirausaha ini yaitu dalam pemasaran belum ada produsen yang menyalurkan produk
kami.
Besar
harapan kami suatu saat prodak yang kami miliki ini bisa berjalan dengan lancar
dan bisa dilakukan oleh banyak orang untuk bisa berwirausaha tanpa mereka
merantau ke kota dan mencari sumber penghidupan disana.
Saatnya
yang muda berkarya untuk desa,,,,,
Sabtu, 21 Desember 2013
sekolah baru untuk anak hutan
Sekolah
baru untuk anak hutan
PESAWAHAN, Mendengar kata pesawahan, sekarang tidak asing lagi terdengar oleh kita. Mulai dari berita
tentang Tasripin yang seketika menajdi terkenal karena mengurusi 3 adiknya
sendiri dan juga berita tentang balita yang bernama Ruhan yang perutnya buncit.
Alhamdulillah mereka sekarang sudah bisa lebih baik untuk menikmati hidup dari
sebelumnya karena dari dermawan yang membantu mereka.
Tapi kali ini ada yang berbeda dengan kampung pesawahan.Mulai hari
senin, 22/07/2013 kemarin Madrasah Tsanawih “PAKIS” sudah dibuka untuk ajaran
baru tahun ini. Kata PAKIS ini diberi oleh Dr. Saefudin beliau sekretaris
menteri agama. filosofi dari kata PAKIS( Piety, Acivment, Knowlage, Integritas,
Sincerety). Yang dihrapkan peserta didik menjadi anak yang soleh/solehah,
berprestasi, memiliki pengetahuan, menyatu dan juga menjadikan diri yang
ikhlas.
Saat ini sudah berdiri 2 gazebo berukuran 4x6 m untuk tempat
pembelajaran yang berdiri di sebelah barat telaga Kumpe. Sementara peserta
didiknya ada sekitar 13 anak masing-masing dari kampung pesasahan dan juga dari
kampung karanggondang. Terlihat senyum bahagia dari anak-anak tersebut karena
bisa melanjutkan sekolah kejenjang SLTP, kini tak lagi hanya angan-angan mereka
tapi kini sudah menjadi kenyataan buat mereka tersendiri.
Menurut wawan peserta didik MTs PAKIS sangat senang dengan adanya
sekolah baru ini. Dan berharap sekolah ini bisa lebih berkembang dan juga
menjadi maju.
Untuk tenaga pendidik/guru sekitar ada 15 anak, diambil dari peserta didik
PLK Boarding School "Mbangun Desa", masing-masing dari mereka
mengampu 1 mata pelajaran untuk belajar dengan anak-anak pesawahan. Bermodal
kemauan dan juga magang beberapa waktu lalu menjadi guru di beberapa Mts dan
juga Mi. Banyak hal yang dipelajari untuk menjadi seorang guru, ternyata tidak
mudah, tetapi di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin.
Langganan:
Postingan (Atom)