Minggu, 22 Desember 2013

BOSS(Biaya operasional sekolah)



“SEKOLAH TIDAK GRATIS, TAPI HARUS PRODUKTIF”
Sekolah gratis, banyak sekali orang-orang mengharapkan pendidikan di indonesia semua gratis, mulai dari SD-perguruan tinggi. Tapi apa yang kini terjadi di negri ini? Banyak sekolah tingkat SLTA dan juga perguruan tinggi yang biayanya sangat mahal, apalagi jika sekolah tersebut tergolong sekolah favorit,jusru jauh akan lebih mahal. Padahal setiap sekolah sudah ada anggaran BOS(bantuan operasional sekolah) setiap tahunnya. Antara menjadi pendidik dan juga pembisnis di sekolah. Selalu ada uang,  uang gedung, SPP, uang praktek, dan juga uang untuk lest jika UN sudah dekat.
Namun, ada yang berbeda di Kabupaten Banyumas. Di kabupaten tersebut ada sebuah sekolah tingkat SLTA sekolahnya memang tidak gratis, tapi harus produktif agar kegiatan pembelajaran dan juga pemenuhan kebutuhan di sekolah bisa terpenuhi. Sekolah ini bernama Pendidikan Layanan Khusus Menengah Boarding School "Mbangun Desa". Sebuah sekolah yang di disain agar peserta didiknya siap untuk menjadi kader pembangun desa agar siap hidup di desa dan juga berbuat di desa. Salah satunya belajar berwirausaha di sekolah ini. JENIUS, kelompok wirausaha ini bergerak di bidang makanan tradisional khas banyumas ada manggleng, cantir, dan juga ampyang. Kemudian ada EMDEHA, kelompok wirausaha ini bergerak di bidang sendal bandol. Dua kelompok wirausaha ini kami jalankan sendiri oleh peserta didik, mulai dari pembuatan sampai pemasaran,. Kendala di wirausaha ini yaitu dalam pemasaran belum ada produsen yang menyalurkan produk kami.
Besar harapan kami suatu saat prodak yang kami miliki ini bisa berjalan dengan lancar dan bisa dilakukan oleh banyak orang untuk bisa berwirausaha tanpa mereka merantau ke kota dan mencari sumber penghidupan disana.

Saatnya yang muda berkarya untuk desa,,,,,

Sabtu, 21 Desember 2013

sekolah baru untuk anak hutan



Sekolah baru untuk anak hutan


PESAWAHAN, Mendengar kata pesawahan, sekarang tidak asing lagi  terdengar oleh kita. Mulai dari berita tentang Tasripin yang seketika menajdi terkenal karena mengurusi 3 adiknya sendiri dan juga berita tentang balita yang bernama Ruhan yang perutnya buncit. Alhamdulillah mereka sekarang sudah bisa lebih baik untuk menikmati hidup dari sebelumnya karena dari dermawan yang membantu mereka.
Tapi kali ini ada yang berbeda dengan kampung pesawahan.Mulai hari senin, 22/07/2013 kemarin Madrasah Tsanawih “PAKIS” sudah dibuka untuk ajaran baru tahun ini. Kata PAKIS ini diberi oleh Dr. Saefudin beliau sekretaris menteri agama. filosofi dari kata PAKIS( Piety, Acivment, Knowlage, Integritas, Sincerety). Yang dihrapkan peserta didik menjadi anak yang soleh/solehah, berprestasi, memiliki pengetahuan, menyatu dan juga menjadikan diri yang ikhlas.
Saat ini sudah berdiri 2 gazebo berukuran 4x6 m untuk tempat pembelajaran yang berdiri di sebelah barat telaga Kumpe. Sementara peserta didiknya ada sekitar 13 anak masing-masing dari kampung pesasahan dan juga dari kampung karanggondang. Terlihat senyum bahagia dari anak-anak tersebut karena bisa melanjutkan sekolah kejenjang SLTP, kini tak lagi hanya angan-angan mereka tapi kini sudah menjadi kenyataan buat mereka tersendiri.
Menurut wawan peserta didik MTs PAKIS sangat senang dengan adanya sekolah baru ini. Dan berharap sekolah ini bisa lebih berkembang dan juga menjadi maju.
Untuk tenaga pendidik/guru sekitar ada 15 anak, diambil dari peserta didik PLK Boarding School "Mbangun Desa", masing-masing dari mereka mengampu 1 mata pelajaran untuk belajar dengan anak-anak pesawahan. Bermodal kemauan dan juga magang beberapa waktu lalu menjadi guru di beberapa Mts dan juga Mi. Banyak hal yang dipelajari untuk menjadi seorang guru, ternyata tidak mudah, tetapi di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin.